Wednesday, 5 June 2019

Tiba Juga

Allah sudah menetapkan. Jika Allah belum menetapkan, apa apa terasa mustahil.

Allah telah menentukan aku bersekolah di luar negeri. Negeri yang dahulu rasanya tidak mungkin terjamah, namun aku pernah ada disana nyatanya.

Dahulu aku rasa tidak mungkin merasakan menikah, berkeluarga, memiliki anak, mendidik anak, dan seterusnya. Aku hanua merasa mungkin aku mati sebelum menikah.

Mungkin pada saat itu Allah belum mengumumkan, jadi semua terasa tidak mungkin.

Malam takbir ini, ada pintu kemungkinan yang terbuka. Insya Allah aku akan segera menikah. Apa yang harus dirasakan orang yang akan menikah? Mengapa aku merasa biasa saja. Entahlah, yang pasti aku merasa "mungkin"

Insya Allah ini menjadi bulan ramadan terakhir aku jomblo. Untungnya masih setahun kedepan jadi tidak terasa kaget kalau nanti ramadan bersama keluargaku. Insya Allah diberikan umur panjang.

Aku juga ingin mengingatkan diriku sendiri bahwa perjalanan menemukan jodohmu ini sudah yang TERBAIK. Percayalah!

Saat kamu berada di titik balik perjalanan cintamu, tidak langsung kamu menemukan sang pujaan hati. Dahulu ada hati hati yang dipuja, namun manusia adalah bersifat lemah dan tak berilmu. Hanya Allah yang mengetahui rahasia jodoh. Walaupun kamu mulai membuka diri terhadap perempuan perempuan berjilbab, dan insya allah sholehah, di perjalanan harus kandas juga. Ada yang menyerah, takut, sifat yang tidak mungkin bisa klik denganmu, dan lain sebagainya. Ada yang harus menempuh perjalanan jauh, syarifah, dan sebagainya.

Yakinlah Allah yang memutuskan semua. Insya Allah Allah berperan sepenuhnya. Niatmu baik. Bertemulah dengan jodohmu Dengan cara yang kamu usahakan, dan syarat yang kamu tetapkan. Baik kan Allah?

Di luar sana tentu banyak sekali perempuan yang jauh lebih baik di segala aspek. Tapi yang terbaik untukmu bukanlah yang sempurna. Catat ini "terbaik untukmu"

Perjalanan masih panjang. Kematian semakin dekat. Ikhlas lah dengan semua pemberian. Senang ataupun susah