Friday, 26 November 2010

Untuk Adik Disana

dibawah kumandang panggilan tuhan

duduk seorang anak yang cantik

bibirnya merah lugu

memisahkan diri dari rombongan tua

duduk bersandar di tembok luar masjid

menunggu tangan dermawan

bersama rombongan

anak-anak yang bermain disekitarnya menjadi semu

fatamorgana tak terhiraukan

matanya menerawang menembus langit

mencoba mencari tuhannya

mengapa ia tidak bisa sekolah seperti anak-anak lain

tidak bisa bermain lari-larian

hanya mengikuti rombongan peminta belas kasih dermawan

matanya mencari tanpa emosi

mencari hiburan hanya dengan dirinya sendiri

persis seperti diriku saat menatapnya

kemudian aku merasa aku adalah orang yang baik

2 comments:

  1. karena deskripsinya udah pas, lebih baik penggunaan "anak miskin" itu diilangin aja..
    lama-lama lo makin puitis yaaa..
    heheeh
    trus berkarya ya!!

    ReplyDelete
  2. baiklah,saya pikir juga lebih baik begitu

    terima kasih

    ReplyDelete