Saturday, 17 July 2010

Orang gila yang Munafik

Maaf
Kabut kembali meliputi tempat yang dulu hijau
Puaskan dahaga telah tiada
Hanya mau melepaskan beberapa yang sudah menumpuk
Basi
Belatung melata diatas nasi
Menyimpan hari yang berat dalam kantung kepalsuan
Begitupun terlihat orang gila yang melukis dan menulis
Kanvasnya tersambung-sambung
Kertas bekas rokok
Spidol hitam, hijau, dan merah
Juga sebuah pulpen
Seakan tak perlu inspirasi
Tapi tangannya secepat sapuan pandangan hidung belang
Seperti seniman pemusik pelukis dan pengusaha
Garis demi garis tertata
Gambar gambar tercipta penuh arti
Tulisan menumpuk sesak mencoba menghirup debu asap
Dan aroma singkong dingin tetangga yang sekadar bersandar diujung pagar tajam
Menyadarkan seorang gila lagi
Yang dari tadi mengamati
Pergi menuju ke kemunafikan abadi

No comments:

Post a Comment