Friday, 22 January 2010

Identitas Mereka



Hhhhh...paling enak emang naik bus kota saat jam pulang sekolah, banyak melihat siswa-siswi berseragam yang pulang naik bus kota. Canda-tawa mereka mencairkan suasana di dalam kendaraan umum yang selalu hening, dan kaku, walaupun terkadang candaan mereka agak segmented. Aku saat itu duduk di bangku paling belakang, dan ketika bis berhenti di depan salah satu sekolah, dengan hentakan jari, dalam sekejap bis langsung penuh oleh oran-orang berseragam putih-abu abu. Sekarang yang bisa ku lihat hanyalah baju putih yang agak lecek dan kotor, dan tas-tas yang beragam bentuk, warna, dan corak, lalu sepatu-sepatu hitam saling menginjak satu sama lain.

Terpaksa lah Aku melihat mereka dari belakang, dan tak lama kemudian pandanganku berhenti pada sebuah tas bergambar tengkorak...tidak ada dua,eh tiga...tiga tas bergambar tengkorak. Lalu kuperhatikan wajah anak-anak yang memakai tas tengkorak itu, apakah mereka pemuda-pemuda anti christ atau pemuja setan. Tetapi dari wajah mereka tidak ada indikasi yang mengarah kesana. Aku bingung dengan anak sekolah jaman sekarang (kayanya dulu juga begini), sangat terobsesi sekali dengan kematian, asumsi ku. mereka meng-identitaskan diri mereka dengan tengkorak-tengkorak yang tersablon garang di tas-tas mereka, ditambah tulisan-tulisan "killer" "dead" dsb.

Inikah cara mereka mengekspresikan diri mereka. Menunjukan kepada dunia bahwa mereka sudah dewasa, menunjukkan kepada sekolah-sekolah lain bahwa "Jangan macem-macem ama gw, tar gw panggilin temen-temen gw lho!!"

Tak bisakah mereka mengganti lambang itu dengan yang lebih santai, misalkan gambar pemandangan, bis kota, atau nanas, atau nada, atau apalah yang lebih bisa dinikmati oleh orang-orang yang duduk dibelakangnya.

Mereka juga menulis-nulis tas mereka dengan berbagai macam tulisan yang tidak jelas, yang bisa kulihat hanyalah tulisan sekolah-sekolah mereka. Kalau ini menurutku mungkin pengganti KTP yang belum bisa mereka miliki, jadi kalau terjadi sesuatu, mereka punya identitas sekolah mereka. Tapi alangkah lebih lengkap jika ditambah nama lengkap, alamat, status, dan pekerjaan seperti di KTP asli.

Anyway, Aku melihat sisi positif dari perilaku mereka. Mereka mengekspresikan diri mereka dengan bebas, tanpa halangan apapun, lagi pula tulisan-tulisan yang mereka ukir cukup keren, terlepas dari content tulisannya.

Maju terus calon pemimpin bangsa!

No comments:

Post a Comment