Saturday, 17 July 2010

Linger

satu-satu kesalehan berguguran saat masa kesuburan
seperti daun yang berguguran saat kemarau
namun menumbuhkan daun lainnya
siap untuk menikmati bisikan angin
dan keringnya panas

manusia senang berlomba di trek yang salah dan gersang
sementara diseberang bunga bunga berlomba menghampiri matahari

berilah ucapan selamat kepada yang taat
karena bukit surga membentang luas tak terhingga
untuknya dan para bidadari dan pohon yang rindang
dan sungai susu mengalir tanpa basi
dari bawah terlihat hujan madu melengketkan payudara

saat ku berikan hatiku untuk hawa
hangat selalu terasa saat musim dingin tiba
alunan nadanya membuang semua kekhawatiran
hembusan angin pagi yang mengawinkan bunga

tapi hawa pergi saat kesuburan tiba
lalu kudengar buah yang tumbuh sendiri
aku juga sendiri
lalu kami melahirkan anak
seorang nafsu emosi birahi dengki
hidup dalam diri
dan semua menjadi kosong
tak ada tempat yang lebih baik saat berkelana
tak ada hawa
hanya setan yang menyerupai

hawa pergi meninggalkan kepanikan juga lamunan

kepompong yang mati sebelum menjadi kupu-kupu
menghilang saat akan menjadi sempurna
padahal ada bunga yang menunggu dibuahi
akan menjadi indah
namun sekarang mati tanpa ditangisi

No comments:

Post a Comment