kasur ini semakin amblas ke lantai tanah
dinginnya merambat ketika malam tiba
di sisi sebelah, tempat istriku tidur, selalu terlihat seperti baru
empuk
tidak akan merambatkan dingin
ingin ku berbalik ke sisi itu
namun tulangku tak terasa lagi ada
istriku kemana?
tapi di lantai selalu tersedia sepiring nasi dan kecap dan teh hangat
kadang aku mendapatkan remahan daging ayam
tapi istriku kemana?
lalu kudengar dia berada di antrian terdepan
mengantri beras dan daun teh
sementara kasur ini makin amblas
kudengar lagi dia berada di dalam gang yang gelap
atau di sebuah hotel remang...
ke ujung gang dan membeli sebatang rokok pun aku tak punya uang
lalu kudengar istriku
dia di sampingku
di sisi kasur yang empuk
tersenyum dan menghapus keringat di dahiku
tertidur pulas karena lelah
lalu pergi lagi
meninggalkan sepiring nasi dan kecap dan teh hangat
mau kemana istriku?
kudengar harga istriku 10 ribu
No comments:
Post a Comment