Monday, 9 January 2012

Diatas dingin

Dia melihat tubuh telanjang hampir setiap hari
Tidak ada nafsu timbul dari melihatnya basah oleh air
Bukanlah seorang penikmat tubuh orang lain
Bukan pelihat tubuh sembarang orang
Yang mungkin bukan lagi orang
Saat anakmu terlalu takut untuk melihatmu, dia membantumu
Saat dirimu terlalu sedih melihat anakmu, dia membantumu
Ibu meninggal,
Anak tinggal
Anak meninggal
Ibu juga mati
Tak tahu kenapa dia begitu tegar ditengah lautan tangis keluarga
Membasuh gayung demi gayung ke seluruh tubuh yang ditinggal ruh
Menikmati keindahan dan kengerian didalam sekat dengan tenang
Tak boleh keburukan keluar untuk keluarga
“Siapa yang akan memandikanku nanti?”
Dia berbaring ditempat itu
Menangis memohon ampun
Dan seseorang memandikannya kemudian hari 

No comments:

Post a Comment