Thursday, 21 June 2012

Chopin dan Cinta



memejamkan mata tak berarti menolak keindahan Sang pencipta
karena musik bukanlah produk neraka
aku ingin berdoa
agar semesta senantiasa menjaga
setiap keluarga
setiap kelembutan di seluruh tubuhmu diciptakan untuk menenangkanku
agar setiap tetes air kehidupanku mengikis setiap batu di dalam keras hatimu
Lalu terdengar alunan si pujangga piano
Fryderyc Franciszek Chopin
Lahir di desa Zelazowa Wola,
Dekat Warsawa,
Polandia
Yang tanpa malu menciptakan lantunan melankoli pada era romantis
Jari-jarinya bisa menidurkan rerumputan
Dan kita bisa bermesraan
Berdansa walau tak biasa
Menertawakan semua masalah yang ada
Dan ketika lagu ini mencapai puncaknya
Semua diam tanpa nada
Karena tidak akan ada yang lebih indah darinya
Kemudian kau sentuh kulitku
Seperti Chopin menyentuh tuts piano terakhirnya
Lalu aku menjadi piano dan kau pemilikku
Lakukan apa saja
Karena kau akan mencipta
Dan aku tak punya kuasa
Ketika Chopin tiada
Dirinya tetap hidup dalam nada








Chopin melakukan konser terakhirnya di Paris dan London











17 Oktober 1849 meninggallah ia
"Bunga terbaik dari aristokrat feminin dalam wujud terindah memenuhi Salle Pleye"



Chopin's last Piano

No comments:

Post a Comment