Monday, 16 May 2011

Canon in D Major (Piano)


tidaklah terlihat laut ini begitu biru, melainkan langit yang diciptakan untuk menaunginya dengan ikhlas
sehingga dia terlihat begitu indah
dan kau berenang diatasnya, menyelam kedalamnya
untuk diperlihatkan keindahan yang lebih Maha

lalu berdiri kumpulan pohon besar yang bebas diatas bukit yang hijau
dan kau melihat burung-burung terbang tak karuan
lantaran ingin hinggap di tiap dahan yang sejuk
dan kupu-kupu gelisah
lantaran ingin mencicipi setiap tetes madu dari tiap bunga yang beraneka

lalu daun-daunnya yang merah gugur dan menutupi ladang yang hijau dengan merahnya yang indah
beberapa jatuh ke danau
membuat gelombang kecil yang selalu bisa dinikmati mata yang lugu
detil urat-urat daunnya bercerita tentang bahagianya keluarga yang tinggal disana
yang rumahnya hanya dibatasi pagar kayu yang pendek
agar si bungsu dapat berlari mengejar kuda-kudanya yang sedang merumput
dan domba-domba yang putih yang selalu bergerombol

tempat cerita-cerita dongeng terdengar nyata
peri-peri kecil yang tinggal didalam hutan
menjaga agar embun menetes di tiap helai daun
agar daun yang matipun tetap membahagiakan hati
pohon-pohon dilukis indah diatas danau yang tenang
yang dibawahnya terdapat bangku kayu yang sendirian
namun bagaimanapun dia akan bahagia hidup disekitar keindahan kesejukan
atau sekedar mengingat sepasang kekasih yang dulu menikmati keindahan hutan ini
seakan mereka merasa sudah berada di surga
dan gerimis turun karena iri akan kelapangan hati yang memancar ke semesta

jangan lupakan matahari yang terbenam
karena dia tidak akan pernah lupa untuk terbenam
memberitahukan bahwa malam tidaklah menyeramkan
karena bulan pasti menerangi
dan kau bisa tidur diatas rumput sambil memandangnya
disertai suara malam dan bara api unggun yang terlempar

detil-detil menggambarkan illahi
daun yang jatuh
pohon yang kokoh dengan jumlah dahan yang dicipta
jangan temukan tuhanmu!
karena kau belum mati
lihat saja ura-urat daun
rasakan saja sejuk angin
dengarkan saja suara burung
cium saja aroma tanah yang basah karena hujan yang mencintainya
pandang saja wajah kekasihmu
raba saja permukaan air
rasakan indahnya
dan kau tak akan sabar untuk bertemu dengan Nya
karena hati yang tak kuat menerima semua nikmat Nya
untuk sekedar berterima kasih karena telah diciptakan...



No comments:

Post a Comment