Saturday, 21 November 2009

Cinta dan Waktu

Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai
macam benda-benda abstrak.
Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika,
datang badai menghempas dan air laut
tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan
sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.

“Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan,
“perahuku telah penuh dengan harta bendaku.
Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali,
namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira
karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang.
Cinta kian panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta.

“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor.
Aku tak bisa membawamu ikut.
Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya.
Ia mulai menangis terisak-isak.
Saat itu lewatlah kesedihan.
“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…”
kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara ..
“Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu,
tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar
bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk
siapa sebenarnya lelaki tua tadi.

“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya.
Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”
tanya Cinta heran.

“Sebab,” kata orang itu,
” hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu …”

Tuesday, 10 November 2009

Ini Pahlawan siapa?

Ini adalah petikan cerita dari seorang teman. Cerita Beliau bersedia untuk di share dengan maksud agar semua rakyat mengetahui (bagi yang belum mengetahui) dan tidak dibodoh-bodohi. Simak ceritanya

Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja
kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan
taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi
tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh
polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan ... Read More
sopir taksi.

Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK ?
Sopir (Sop ) : Baik Pak ..
P : Mas tau kesalahannya apa ?
Sop : Gak Pak.

P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil
nunjuk ke plat nomor taksi yang memang gak standar) sambil
langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang, lalu
menulis dengan sigap.
Sop : Pak jangan ditilang deh. Wong plat aslinya udah gak
tau ilang kemana. Kalo ada pasti saya pasang.

P : Sudah saya tilang saja. Kamu tau gak banyak mobil
curian sekarang ? (dengan nada keras !!)
Sop : (Dengan nada keras juga) Kok gitu ! Taksi saya kan
ada STNKnya Pak. Iini kan bukan mobil curian !

P : Kamu itu kalo dibilangin kok ngotot (dengan nada lebih
tegas). Kamu terima aja surat tilangnya (sambil
menyodorkan surat tilang warna MERAH).
Sop : Maaf, Pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya.
Saya mau yang warna BIRU aja.

P : Hey ! (dengan nada tinggi), kamu tahu gak sudah 10
hari ini form biru itu gak berlaku !
Sop : Sejak kapan Pak form BIRU surat tilang gak berlaku ?

P : Ini kan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta
form BIRU. Dulu kamu bisa minta form BIRU, tapi sekarang
ini kamu gak bisa. Kalo kamu gak mau, ngomong sama
komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
Sop : Baik Pak, kita ke komandan Bapak aja sekalian
(dengan nada nantangin tuh polisi)

Dalam hati saya, berani betul sopir taksi ini..
P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas ?
Sop : Siapa yang melawan ? Saya kan cuman minta form BIRU.
Bapak kan yang gak mau ngasih

P : Kamu jangan macam-macam yah. Saya bisa kenakan pasal
melawan petugas !
Sop : Saya gak melawan ? Kenapa Bapak bilang form BIRU
udah gak berlaku ? Gini aja Pak, saya foto bapak aja deh.
Kan bapak yang bilang form BIRU gak berlaku (sambil
ngambil HP)

Wah ... wah ..... hebat betul nih sopir ! Berani, cerdas
dan trendy. Terbukti dia mengeluarkan HPnya yang ada
kamera.
P : Hey ! Kamu bukan wartawan kan ? Kalo kamu foto saya,
saya bisa kandangin (sambil berlalu)..
Kemudian si sopir taksi itu pun mengejar polisi itu dan
sudah siap melepaskan shoot pertama (tiba-tiba dihalau
oleh seorang anggota polisi lagi)

P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu.
Sop : Si Bapak itu yang bilang form BIRU gak bisa dikasih
(sambil tunjuk polisi yang menilangnya)

Lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang
tadi. Ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang
menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya
polisi yang menghalau tadi menghampiri si sopir taksi.

P 2 : Mas, mana surat tilang yang merahnya? (sambil
meminta)
Sop : Gak sama saya Pak. Masih sama temen Bapak tuh (polisi
ke 2 memanggil polisi yang menilang)
P : Sini, tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal)
Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar
Rp.30.600 sambil berkata : Nih kamu bayar sekarang ke BRI
! Lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini. Saya tunggu.
S : (Yes !!) OK Pak ! Gitu dong, kalo gini dari tadi kan
enak.

Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali
taksinya sambil berkata pada saya, : Pak, maaf kita ke ATM
sebentar ya . Mau transfer uang tilang . Saya berkata :
"Ya, silakan."

Sopir taks ipun langsung ke ATM sambil berkata, "Hatiku
senang banget Pak, walaupun di tilang, bisa ngasih
pelajaran berharga ke polisi itu. Untung saya paham
macam-macam surat tilang.

Tambahnya, : "Pak kalo ditilang kita berhak minta form
biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang. Jangan
pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI ! Mending bayar mahal
ke negara sekalian daripada buat oknum.

Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya
infokan ke Anda sebagai berikut :

SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan
dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di
pengadilan setempat. Itu pun di pengadilan nanti masih
banyak calo, antrian panjang dan oknum pengadilan yang
melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilai
tilang. Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang
dititipkan di kejaksaan setempat.. Disini pun banyak calo
dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa
pembengkakan nilai tilang..

SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan
bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via
ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank
BUMN).

Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk ditukar
dengan SIM/STNK kita di Kapolsek terdekat di mana kita
ditilang.

You know what ? Denda yang tercantum dalam KUHP

Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu ! Dan dananya

RESMI MASUK KE KAS NEGARA.

Forward email ini, beritahukan teman, saudara & keluarga
Anda.

Berantas korupsi dari sekarang !

Terima kasih kepada Bapak Zaenal Aripin
Available to be share

Monday, 9 November 2009

Apakah Benar 2012 Akhir Dari Semuanya?

Tidak Terbukti Bahwa Kiamat Akan Terjadi 2012 (Bantahan Atas Kalendar Maya)

Apolinario Chile Pixtun bosan dihujani pertanyaan mengenai kalender Maya yang memperkirakan kiamat pada 21 Desember 2012. Menurut tetua Indian Maya itu, berita tersebut tidak benar. ”Saya kembali dari Inggris tahun lalu dan mereka membuat saya muak dengan hal itu.”

Keadaan bisa bertambah buruk baginya. Bulan depan film Hollywood berjudul 2012 akan diputar di bioskop, yang memperlihatkan gempa bumi, hujan meteor, dan sebuah tsunami mencampakkan sebuah kapal induk ke Gedung Putih.

Di Universitas Cornell, Ann Martin, yang mengelola situs internet Curious? Ask an Atronomer, mengatakan, orang- orang telah ketakutan.

”Sayang sekali bahwa kita mendapatkan e-mail dari siswa-siswa SD yang mengatakan bahwa mereka terlalu muda untuk mati,” kata Martin. ”Ada juga seorang ibu dua anak kecil yang takut dia tidak akan hidup untuk melihat mereka dewasa.”

Chile Pixtun, warga Guatemala, mengatakan, teori-teori hari kiamat itu datang dari gagasan Barat, bukan Maya.

Sebuah periode waktu yang penting bagi orang Maya memang berakhir pada tanggal itu, dan orang-orang telah menemukan serangkaian penjajaran astronomis yang menyebutkan pada tahun 2012 akan ada kejadian langka bagian dari siklus setiap 25.800 tahun.

Namun, sebagian besar ahli arkeologi, astronomi, dan suku India Maya mengatakan, satu-satunya yang mungkin akan menghantam Bumi adalah hujan filsafat New Age dan kabar angin soal kiamat di internet. Dengan kata lain, hari kiamat itu tidak benar.

Ramalan kiamat tahun 2012 terdengar seperti skenario kiamat yang bermunculan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, ”ramalan” Maya ini agak lain karena disebutkan mempunyai beberapa dasar arkeologis.

Salah satu conrohnya adalah Monumen Enam. Monumen ini ditemukan di Meksiko selatan saat pembangunan jalan raya tahun 1960-an. Lapisan batu di monumen itu nyaris musnah. Sebagian besar situs itu tertutup aspal dan bagian-bagian dari batu itu telah dijarah.

Namun uniknya, ada bagian batu masih tersisa, yang mengandung padanan angka 2012. Pesan yang tertangkap pada lembar batu itu menyebutkan akan terjadi sesuatu pada tahun 2012. Perkiraan itu melibatkan Bolon Yokte, salah satu dewa Maya yang misterius yang dihubungkan dengan perang dan penciptaan. Erosi dan retakan pada batu itu membuat bagian akhir dari tulisan itu nyaris tak terbaca.

Ahli arkeologi Guillermo Bernal dari Universitas Otonomi Nasional Meksiko mengartikan bagian akhir tulisan yang sudah terkikis itu mungkin menyebutkan, ”Dia akan turun dari langit”.

Peradaban Maya mencapai puncak kejayaan dari periode tahun 300 Masehi sampai 900 Masehi. Mereka juga mengembangkan astronomi.

Kalender Hitungan Panjang milik Maya dimulai tahun 3114 sebelum Masehi. Kalender ini menandai siklus 394 tahunan sebagai Baktun. Angka tiga belas adalah angka penting dan sakral bagi Indian Maya. Suku ini memercayai Baktun ke-13 berakhir sekitar 21 Desember 2012.

Namun, ada yang mengatakan hal itu tidak menyimpulkan soal kiamat. ”Itu merupakan ulang tahun khusus soal penciptaan,” kata David Stuart, seorang spesialis epigrafi Maya dari Universitas Texas di Austin, AS. ”Orang Maya tidak pernah mengatakan dunia akan berakhir, tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Mereka hanya mencatat peringatan masa depan di Monumen Enam.”

Bernal mengatakan bahwa kiamat merupakan sebuah konsep ”yang sangat Barat, Kristen” yang diproyeksikan kepada orang Maya”.

Namun, sebagian orang mengatakan orang Maya mengetahui sebuah rahasia lain: poros Bumi bergoyang dan mengubah posisi bintang-bintang setiap tahun. Sekali dalam setiap setiap 25.800 tahun Matahari menjajarkan diri dengan pusat Bima Sakti. Ini sekaligus menandakan Matahari berada pada titik terendah di kaki langit. Itu akan terjadi pada 21 Desember 2012. Saat itu pula Matahari terbit di tempat yang sama dan pusat galaksi menjadi terang benderang.

Teori lain memang menyebutkan penjajaran itu atau gangguan magnetik bisa menimbulkan pergeseran kutub. Ilmuwan mengatakan, kutub-kutub mungkin bergeser satu derajat selama satu juta tahun. Namun, dikatakan juga, tak ada tanda-tanda itu akan terjadi pada tahun 2012.


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2579233


tambahan :

Bagi yang sudah menonton film 2012 di bioskop2 di kota anda, saya mau mengingatkan sebuah quote pada adegan si pemeran utama yang kembali lagi untuk menjemput anak2 nya karena tidak lama kemudian 'kiamat' itu akan terjadi. Lalu sebelumny ada adegan di rumah anak2 nya, sang ibu sedang menonton berita yang isinya pernyataan pemerintah bahwa tidak akan terjadi apa2, tapi kemudian gempa mulai terasa dan sang pemeran utama sudah sampai dirumah itu dan menyuruh mereka semua untuk keluar dari rumah, dan quote yang sampai sekarang saya ingat ketika si isteri berkata "Pemerintah mengatakan tidak akan terjadi apa-apa,it's in the news." Lalu si pemeran utama berkata "Jika mereka berkata menyuruh kita untuk tenang, berarti saatnya untuk panik." Intinya seperti itu. Anda bisa menyimpulkan sendiri apa yang akan terjadi dari Thread diatas.

Thursday, 5 November 2009

MOST OF MY PRAYS ARE TOO FAIRYTALE

4 hour enchanted


Bintang, temanilah bulan untuk menerangi langit agar aku tetap berlama lama menatapnya dan terkagum

Cahaya yang dia berikan begitu suci dan cukup bagiku untuk melihat rayuan dari awan yang mengelilingimu dan membuatku tersenyum halus

Namun cemburu karena dia berjarak lebih dekat denganmu

Dan daun yang hitam memohon agar engkau tetap berada diatas mereka begitu pun denganku

Aku bersyukur karena tidak diciptakan menjadi manusia serigala yang selalu berusaha untuk tidak menatapmu dan menjerit kesakitan ketika tidak bisa menghindarimu

Andai aku bisa membacakan sebuah puisi didepan seorang bidadari sambil berlutut...

Maukah kamu menjadi bidadariku malam ini saja?

Karena cahayamu lebih baik dari cahaya lampu seluruh jalan

Walaupun gelap namun indah

Atau kau memang selalu menemani malamku

Namun aku tidak selalu ada..

Kita tidak selalu bermesraan dan bercumbuan

Semua kata kataku tidak bisa meluluhkanmu

Karena kecantikanmu tidak bisa kumiliki hanya dengan kata kata




Bulan, maukah kamu menikah denganku?



Full moon is the most beautiful light
Moonlight is the precious when all lights are gone

Sunday, 1 November 2009

Kayanya gw ngeliat UFO!!!

Hari itu, tanggal 1 November 2009, sepulang dari rumah kakekku di daerah Tangerang, Aku dan ayahku, mampir ke tukang tambal ban pinggir jalan di daerah Manggarai, untuk mengganti ban, karena ban belakang motor ayahku sudah tipis. Sudah satu jam lebih kami menunggu, karena saat itu banyak pelanggan yang datang ke tambal ban tersebut, motor kami belum mendapat giliran sampai pukul 6 sore.

Saat itu tepatnya pukul setengah tujuh sore, aku tertarik melihat ke langit karena sinar bulan yang tertutup awan, sangat indah untuk kupandang. Bulannya yang bulat mencoba menembus tebalnya awan yang mungkin mash menyisahkan air hujan didalamnya, karena hari itu hujan hanya turun sedikit pada siang harinya. Kupikir, daripada terus menerus melihat jalan yang penuh dengan kendaraan dan asap debu kendaraan, ada baiknya untuk mengistirahatkan mata sejenak dengan hiburan yang disediakan tuhan berupa hamparan langit malam yang indah. Kusapu pandanganku ke kanan, barisan bintang menari-nari dengan kerlipan menggoda, bagaikan mata seorang gadis yang cantik. Ada satu 'gadis' yang sangat menarik perhatianku,sangat! Akhirnya aku tergoda untuk melihat ke arah kiri, ada dua bintang yang terlihat, tapi satu yang mengagetkan, dan ku rasa aku hanya dapat melihatnya sakali seumur hidup,dan aku bersyukur bisa menyaksikannya.

Cahaya terang seperti bintang berjalan dilangit. Aku belum bisa berpikir pada saat itu, namun setelah beberapa detik menyaksikan, timbul pertanyaan dalam diriku. Apakah benar itu bintang? Mungkin bukan, karena, ia tidak berkelip. Lalu apakah itu pesawat terbang? Mungkin juga bukan, karena ia tidak mengeluarkan suara, dan pesawat terbang juga memiliki cahaya merah berkelip. Atau mungkin apakah itu bintang jatuh? Walaupun aku belum pernah melihat, rasanya juga mungkin bukan, karena ia bergerak tidak beraturan, ia bergerak berpola, maksudnya, bintang jatuh yang kulihat di film-film bergerak ke satu arah, tapi benda ini, dia berbelok.Benda ini berwarna kuning, lebih besar dari cahaya bintang, tidak berkelip, dan ia berbelok gerakannya. Apakah ini UFO? Ya, ini UFO (Unidentified Flying Object). Sial, aku termakan oleh tipuan Amerika. Tapi aku tetap 'Make a wish' layaknya jika melihat bintang jatuh.

Wednesday, 21 October 2009

Sejarah Condet

Kubuka jendela.../sapa angin pagi.../ringan kaumelangkah.../songsong hidup ini.../hela lenguh lembu halau burung-burung.../bocah tawa riang.../canda di kali yang jernih.../bila malam tembang di purnama yang memberi semangat hidup esok hari...
(dari syair lagu "Condet" karya Iwan Fals)

Tak jelas kapan persisnya tembang balada tadi diciptakan. Namun pasti mengacu pada suatu masa, ketika kawasan Condet masih asri. Angin pagi masih segar membelai tubuh, dan kali Ciliwung masih jernih bersembunyi di tengah rindangnya pepohonan. Buat Jakarta yang sumpek, Condet dahulu bak "surga". "Surga" yang mampu memaksa Bang Ali panggilan akrab mantan Gubernur DKI Ali Sadikin—meresmikannya sebagai cagar budaya, reservasi tanaman dan hewan khas Jakarta, sekaligus daerah resapan air.

Bagaimana nasib "surga" itu kini? Iwan Fals boleh jadi meratap panjang jika melihat Condet sekarang. Burung-burung tak lagi punya tempat berteduh. Sawah berubah menjadi rumah. Bantaran kali kusam, tak layak buat mandi bocah ingusan. Condet ditelan modernisasi. Alih-alih menjadi cagar budaya Betawi, dia malah jadi sarang puluhan perusahaan pengirim tenaga kerja Indonesia ke luar negeri alias PJTKI.

Legenda pangeran codet

Masa lalu Condet sampai kini masih berselimut kabut. Penemuan kapak batu zaman neolitikum memang membuktikan, daerah subur ini telah lama dihuni orang. Namun, dari mana asal kata "Condet", masih jadi perdebatan. Salah satunya, legenda Pangeran Geger yang tak diketahui asal-usulnya, penguasa Condet di pertengahan abad ke-18. Konon, nama Condet berasal dari nama alias Geger, yakni Pangeran Codet (karena ada bekas luka di dahinya, dalam bahasa Betawi disebut codet).

Beristrikan Polong, si Codet memiliki lima anak. Salah satu anaknya, Maemunah memiliki paras nan rupawan, sehingga menawan hati pangeran asal Ujung-pandang, Astawana, yang tinggal di sebelah timur Condet. Karena Astawana punya kesaktian tinggi, Maemunah meminta mas kawin agak nyeleneh. Dia minta dibikinin dua rumah di dua lokasi berbeda (kini Batuampar dan Balekambang), hanya dalam satu malam. Permintaan itu berhasil dituruti sang pangeran.

Maemunah pula, yang kemudian mewarisi tanah Condet dari ayahnya. Sayang, si cantik ini kemudian diperdaya tuan tanah Belanda, Jan Ament. Keturunan Jan yang tinggal di rumah besar di Kampunggedong, bahkan akhirnya menjadi penguasa turun temurun Condet. Anak-anak Ament rajin membuat aturan "yang enggak-enggak". Rakyat harus membayar sewa tanah setahun sekali, sedangkan anak lelaki wajib nyetor "kompenian", semacam pajak kepala sebesar 25 sen/minggu. Tak heran tahun 1916, rakyat Condet dipimpin Entong Gendut melakukan perlawanan terhadap penguasa semena-mena itu, meski berhasil ditumpas kumpeni.

Baru pascakemerdekaan, keistimewaan tuan tanah diberangus. Condet kembali menjadi milik rakyat!

Menjaga codot

Padahal, dulu banyak orang optimistis Condet bakal menjadi trade mark Jakarta. Berbatasan dengan bekas terminal bus Cililitan dan Pasar Minggu, Condet salah satu kawasan yang 90% penduduknya asli Betawi. Condet tahun 1970-an, versi Condet, Cagar Budaya Betawi karangan Ran Ramelan, terdiri atas kelurahan Kampungtengah, Batuampar, dan Balekambang. Luas selu-ruhnya 632 ha. Balekambang rata-rata dihuni 28 jiwa/ha, Batuampar 35 jiwa/ha, dan Kampungtengah 40 jiwa/ha. Bandingkan dengan tingkat hunian rata-rata di DKI saat itu yang 100 jiwa/ha.

Condet kaya akan kebun berpohon rindang. Udaranya bersih, penuh kicauan burung kakak tua jambul putih, bayan, nuri, dan banyak lagi. Monyet melompat dari pohon ke pohon. Rata-rata orang Condet bertanam buah-buahan, terutama duku dan salak. "Salak Condet bahkan masuk buku teks wajib anak-anak SD zaman Belanda, karangan W. Hoekendijk," bilang Dra. Tinia Budiati, M.A., penulis The Preservation of Betawi Culture and Agriculture in the Condet Area, yang juga direktur Museum Sejarah Jakarta.

Pohon duku di Condet banyak yang sudah berumur puluhan tahun. Saat musim duku tiba, hampir saban malam kaum lelakinya meronda di atas pohon, yang punya dahan liat dan kuat. Mereka berjaga dari codot dan kalong, yang konon hanya takut pada pohon yang "dihinggapi manusia". Condet juga penghasil pisang (terkenal besar dan manis), durian, dan melinjo yang diolah jadi emping. Kabarnya, emping Condet sangat gurih. Kalau di tempat lain, sebelum digecek, melinjo direbus lebih dahulu. Nah, di Condet, melinjo tidak direbus, melainkan dinyanya alias digoreng.

Kekhasan Condet juga terlihat dari bahasa Betawi yang mereka gunakan, adat istiadat yang banyak mengambil nilai-nilai Islam, serta bentuk rumah mereka. Rumah asli Condet berlantai tanah, berdinding kayu. Jendelanya dinamai jendela bujang (bertirai batang bambu). Disebut jendela bujang, karena kerap dimanfaatkan bujang untuk mengintip calon istrinya yang dipingit di balik beranda. Serambi muka terbuka, hanya dibatasi pagar kayu setinggi pinggang serta ornamen khas di lisplang. Di belakang beranda ada pangkeng atau kamar tidur.

Di antara tiga kelurahan tadi, Balekambang yang paling kuat memegang tradisi. Mereka sangat fanatik dengan sekolah agama. Untuk mendapat ilmu yang lebih tinggi, tak jarang para pemudanya bertualang ke Suriah atau Mesir. Mereka lebih fasih memainkan gambus dan qasidah. Lenong dan gambang keromong masih dianggap sebagai punye orang luar. Leluhur Balekambang bahkan beranggapan, daerah mereka "terlarang" buat orang asing. Pendatang yang hendak berniaga, harus siap-siap bangkrut. "Kutukan" yang kini tak lagi terbukti.

Dikepung mal

Itulah "surga" yang dilihat Bang Ali ketika menetapkan Condet sebagai cagar budaya tahun 1976 silam. Kebijakan itu lantas ditindaklanjuti gubernur berikutnya, dengan menelurkan kebijakan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 80% bagi kawasan Condet di pertengahan 1980-an. Berdasarkan KDB, orang Condet yang punya tanah 100 m2 hanya boleh membangun rumah seluas 20 m2. Sisanya, 80 m2 (80%) jatah air. Aturan ini dibikin, katanya lantaran Condet mau dilestarikan sebagai daerah resapan air.

Ironisnya, justru aturan-aturan "hebat" itu yang belakangan hari merampas "surga" Condet. Salak dan duku yang sejak baheula menjadi trade mark Condet, tak lagi tersaji di kios-kios buah. Jumlah petaninya tak lagi signifikan, seiring makin sempitnya lahan. Monyet dan berbagai burung langka pun ikut lenyap. Eksploitasi besar-besaran terhadap binatangbinatang itu, plus berkurangnya pohon tempat mereka bersarang, membuat acara bangun pagi orang Condet tak lagi dimarakkan suara burung.

Tak cukup mengancam maskot buah-buahan dan hewan, Condet sekarang juga makin kehilangan daerah resapan airnya. Kebijakan KDB 80% dianggap sebagai angin lalu. Cobalah berkeliling kelurahan Batuampar, Balekambang, atau Kampungtengah. Nyaris tak ada bangunan yang menaati aturan Pemda. Melihat Condet kini, tak beda melihat kawasan lain di Jakarta. Penuh bangunan beton nan bergaya, mulai model Spanyol hingga Mediterania.

Bagaimana dengan pelestarian budaya Betawi? Ah, lebih parah lagi. Penelitian Dinas Kebudayaan DKI menunjukkan, tahun 1991 Condet cuma menyisakan tujuh rumah tradisional Betawi. Tahun 2004 tentu lebih parah. "Mungkin tinggal 1% dari jumlah rumah di sini," aku Kuswara, sekretaris kantor kelurahan Balekambang. Padahal, Balekambang termasuk wilayah yang memiliki komposisi penduduk paling "konservatif." Dari 19.000-an warga, "hanya" sekitar 30% yang bukan orang Betawi.

Rumah tradisional yang didatangi Intisari, milik H. Mughni di Jln. Pangeran, Balekambang, kondisinya sangat mengenaskan. Ornamen lisplangnya sudah dimakan rayap. Pagar beranda bercampur tembok. "Terpaksa diterali juga, habis kita pernah kecolongan lampu antik," jelas Khalil, suami cucu H. Mughni. Khalil tampak gusar karena janji bantuan renovasi yang didengungkan Pemda belum juga terlaksana. "Tapi kita akan sekuat tenaga mempertahankan rumah ini, dengan atau tanpa bantuan," ujar Khalil.

Bikin frustrasi

Mengapa "surga" di Condet makin mendekati "neraka", meski Pemda DKI sudah menjejalinya dengan beragam peraturan? "Pemda kurang melakukan sosialisasi. Akibatnya, bahasa 'yang di atas' dengan rakyat kebanyakan penghuni Condet tak pernah seragam," tandas Tinia Budiati. "Tambahan, eksekusinya dijalankan oleh orang-orang yang tidak punya sense of belonging terhadap Jakarta. Mereka bukan orang yang secara sadar ingin memelihara tradisi dan budaya kota yang telah memberi mereka nafkah," imbuh Tinia.

Penulis buku Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta, Ridwan Saidi juga menganggap aturan Pemda DKI banyak merugikan warga Condet. "Mereka enggak bisa memanfaatkan fungsi komer-sial tanahnya sendiri," bilang Ridwan. Bayangkan, orang Condet harus bercocok tanam untuk mempertahankan populasi duku dan salak, tanpa kompensasi. Namun di sekitar Condet berdiri jaringan supra moderen. Pemda membuat kawasan sekitar Condet bernilai ekonomi tinggi, sehingga mendorong ledakan urbanisasi. Dengan kondisi seperti itu, adilkah memaksa orang Condet bertahan dengan segala tradisinya?

Orang Condet juga melihat, Pemda DKI tidak menjalankan fungsi kontrol dengan konsisten. Makin hari kian banyak berdiri rumah-rumah moderen, termasuk "losmen" para tenaga kerja yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Bangunan-bangunan baru yang sebagian besar melanggar aturan KDB 80% itu tak pernah digubris Pemda. "Masak saya harus tutup mata terus melihat yang kayak gitu!" sergah H. Sapri, warga Balekambang.

Condet kini memang telah melenceng jauh dari cita-cita Bang Ali. Fungsi cagar budaya, reservasi buah dan hewan khas Jakarta telah gagal total. Sungguh aneh, jika aturan-aturan itu masih juga dipertahankan hingga detik ini. Jika tak berniat membentuk lembaga kontrol yang lebih bergigi, sebaiknya Pemda DKI mengucap selamat tinggal pada cagar budaya dan sejenisnya. Budaya mana yang hendak dicagar, kalau kenyataannya reservasi di Condet tak pernah terjadi?

Belakangan, Pemda justru membuat proyek baru, Perkampungan Budaya Betawi di Situ Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Lo, Condetnye mo diapain, Bang Yos?


Diambil dari berbagai sumber.

Wednesday, 30 September 2009

Tokek (Anti Tumor)


Tokek atau Gecko dalam bahasa inggris adalah sejenis kadal berukuran kecil hingga sedang yang hidup di iklim tropis dan tersebar di seluruh dunia.

Tokek adalah nama umum untuk menyebut cecak besar. Ada beberapa jenis tokek, namun istilah tokek biasanya merujuk kepada jenis tokek rumah.

Tokek rumah adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cecak besar, suku Gekkonidae. Tokek rumah memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). Dalam bahasa lain hewan ini disebut sebagai téko atau tekék (bahasa Jawa), tokék (bahasa Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (bahasa Inggris).
(http://id.wikipedia.org)

Nama "Tokek" diambil dari suara yang dikeluarkan oleh hewan tersebut. Banyak orang yang tidak pernah melihat hewan ini, karena mereka hanya mengeluarkan suara-suara yang kadang juga ditakuti orang, tanpa menampakkan diri.

Banyak mitos yang berkembang tentang hewan ini. Ada yang bilang empedu tokek dapat menyembuhkan virus HIV/Aids, bermanfaat untuk penyakit kulit, mendatangkan rejeki, dan masih banyak lagi. Diantara banyak mitos yang berkembang, ada fakta, tokek ternyata memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai obat anti tumor.

Sifat anti-tumor ini ditunjukkan melalui kemampuan menghambat tumor dengan cara memperkuat energi tubuh. Tim yang diketuai Prof Wang dari Universitas Henan, China, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF, faktor pendukung berkembangnya kanker.

Kemoterapi—salah satu metode utama dalam pengobatan kanker yang kerap dilakukan para dokter saat ini—memiliki kelemahan karena tidak bisa selektif menyerang sel kanker sehingga memengaruhi zat antikanker itu sendiri, juga mengandung racun.

Pada 40 tahun terakhir ini, para ahli dari China telah mendapatkan dan menggunakan metode pengobatan kanker yang lebih efektif, yang diintegrasikan dengan TCM plus kemoterapi. Temuan-temuan tentang hal ini telah dipublikasikan setahun lalu pada 7 Juli 2008 di World Journal of Gastroenetrology (Jurnal Gastroenterologi).

(http://Kompas.com)


Dari berbagai sumber


Friday, 18 September 2009

"HENING"

Jangan berteriak karena aku bisa mendengar bisik

Dalam keheningan

Aku mendengar
Semuanya

Aku bisa mendengar nafas
Aku bisa mendengar darah yg mengalir dalam nadi
Aku bisa mendengar detak jantung
Aku bisa mendengar tatapan!

Dalam keheningan

Aku bisa mendengar gesekan

Dalam keheningan

Aku dapat mendengar langkah diatas air

Dalam keheningan

Aku bisa mendengar kicauan burung
Saat awal pagi
Mereka bernyanyi tentang hangatnya mentari
Aku bisa mendengar suara jangkrik
Ketika malam berakhir
Suara mereka bagai selimut tidur

Dalam keheningan

Aku mendengar tawa kecilmu
Yang lebih kecil dari suara senyumanmu
Aku mendengar tangismu
Aku mendengar rintihmu

Dalam keheningan

Kita bercumbu
Kita berdoa
Kita berpikir

Dalam keheningan

Aku menghina kebisingan

Dalam keheningan

Aku menulis ini..

Wednesday, 16 September 2009

Tetap Pecundang



Pujangga yang menangisi kekasih nya
Menyebrangi rawa yang penuh dengan duri dari setiap bunga mawar yang hidup diatas nya
Aneh, tapi begitulah adanya

Jangan kau takut sayang
Aku bukan seorang obsesif
Aku tau saat harus melepaskanmu

Lagi,
Kakiku terluka terkena duri-duri mawar itu
Namun rawa ini tidak akan menjadi kuburanku

Sesekali suara-suara lonceng yang lembut
Samar-samar terdengar
Bersamaan dengan tawa
Tangis dan

Desahanmu yang membuatku terus teringat ketika kau melihatku dengan tatapan hampamu
Tidak ada makna apapun dibalik kedua mata itu
Ataukah aku yang harus menebak?

Bantulah aku,
Si pujangga
Pejuang
Orang gila..

Because I Resign

Ulat sebelum menjadi kupu2,berjalan sangat lambat.warna ny yg masih hijau,makanan empuk bagi burung yang terbang diatas ny.suatu saat dy bersembunyi dibalik daun untuk menghindari burung,sambil merenung..merenung..kapan dia dapat menjadi kupu2 yg indah dilihat setiap orang,dapat terbang kmn saja dia mau.

Tapi skrg blm saat ny.dia belum bisa terbang,hanya bisa berjalan lambat mengikuti arah tangkai daun.ulat itu harus makan banyak,supaya dia bs menjadi kepompong yg kelak akan berubah menjadi serangga terindah.
Ulat itu harus makan banyak!tidak bisa sedikit!tidak bisa..

Jadilah kupu2 wahai ulat

Biarlah sementara engkau berjalan lambat dan memakan daun.

Tetapi nanti,engkau akan menjadi kupu2 dan menghisap madu yg sangat manis

Renungan Aku yang Bodoh!

Terinspirasi oleh banyaknya notes dari seorang teman. Note yang dimaksud disini adalah note pada facebook, pada suatu hari ketika ku sedang membaca note salah satu temanku, karena kulihat, banyak sekali dia membuat notes. Ada apa dengannya, aku penasaran.

Menurut ku, note dibuat pada moment-moment tertentu, itulah sebabnya note ditulis tidak sesering kita meng-update status.
Man, ternyata di forum ini kita bisa melihat pribadi seseorang, tapi percayalah, itu hanya setitik dari banyaknya nilai kehidupan yang kita jalani.

Sebut saja 'x'
Dari notes nya yg ku baca secara acak, banyak pelajaran yang ku ambil. Ternyata Aku orang yang tidak tahu apa-apa, Aku masih kecil di dunia yang besar ini.

Apakah makanan yang kita makan mempengaruhi pandangan kita tentang nilai kehidupan?
Apakah minum yang kita minum?
Apakah teman yang kita miliki?
Apakah keluarga kita?
Apakah tingkat intelegency kita?
Apakah tempat tinggal kita?
Apakah idealisme kita?
Apakah aliran musik kita?
Apakah semua itu mempengaruhi?
Kegilaan, kepatuhan, ketaatan
Ketakutan, kecintaan, kegemaran..

Aku tak tau kemana arah penulisan ini, tapi kita akan terus belajar meskipun kita tidak sekolah, tdk membaca, tidak menulis, tidak melihat atau mendengar bahkan.

Semua orang memiliki kegilaan masing-masing. Belajarlah dari itu.

(Tar dulu,bokap gw pulang,bukain pintu dlu..)

Ok,

Duduk di kursi ditemani lampu tidur yg hangat, mencoba berintrospeksi..
Hampir setiap malam..
Badan ini boleh tidur, tetapi otak ini tdk akan!
Walaupun tidak tau apa yang harus dipikirkan, apa yang didapat dari itu, tapi kenapa Aku tidak pernah berhenti?

Sudahlah sayang, jangan kau hiraukan tulisan dari orang gila ini, dia hanya mencoba membunuh.
Membunuh kewarasan nya, tapi 'x' saat ini membuka pikiran nya, bahwa hidup ini rumit, walaupun kau hanya bangun pagi, kerja disuatu perusahaan, atau menjadi wiraswasta, kuliah, berinteraksi dengan lingkungan, pulang, makan, tidur, begitu seterus nya, sehingga kau merasa hidupmu membosankan.

Percayalah sesungguhnya ada sesuatu dibalik itu jika kita mau berpikir.

Wassalam..

Can I Grow Up More?

Setiap malam,saat insomnia menjamah seluruh tubuh,aku selalu terlamun di depan terang ny layar handphone di gelap ny malam.

Berguling ke kanan..berguling ke kiri,sambil melihat foto2 dan video2 di handphone.

Sudah cukup lama,file2 disini tidak bertambah..bertambah dengan senyuman,tawa,lirikan,gaya
dari orang2 yg selalu ada di hatiku..teman2 ku.

Tentu saja,karena kita sudah tidak sering bertemu,kita adalah sekelompok lulusan,menjadi berbeda misi yang kita semua sekarang raih.

Tapi foto2 itu,menjadi lorong waktu yang mengembalikan ingatan.padahal hanya gambar diam,tapi tetap saja aku tak kuasa menahan tawa,haru,rindu,saat melihat mereka..teman.

Lalu dari sebuah lamunan,keluar sebuah pikiran,mungkin pertanyaan..

Bagaimana bisa orang2 dewasa disana yang bekerja dari pagi hingga petang,tak ada yang tersisa kecuali lelah,dapat bertahan?pasti mereka kan jarang bertemu dg teman2 ny..

Apakah uang menjadi sahabat baru?

Apakah aku bisa seperti mereka?
Bagaimana aku akan fokus bekerja jika tidak bertemu dengan teman2 ku..keluarga..satu perjuangan..

Aku masih anak kecil?

Mengapa tidak bisa bertahan tanpa mereka?
Ini jawaban nya..karena aku masih ingin bermain-main,aku masih ingin bercinta-cinta,aku masih ingin berhina-hina..

Berarti kamu masih anak kecil,belum dewasa.

Mungkin kamu belum bisa lepas dari teman karena kamu lulusan baru?

Ahh,aku tak tau..
Lelah untuk memaksa diri menjadi dewasa,menjadi bijak,berhenti memakai kaos,celana pendek,sendal jepit dan rambut yg bebas.berhenti bermain dan segala kesenangan nya
Lelah untuk mulai memakai kemeja dg pulpen di kantong,dasi,celana bahan,pantovel,rambut yang pendek dan rapih.
Lelah menjadi bijak,selalu berusaha menasehati seseorang.mungkin bisa menjadi gendut dg perut yang lebih besar nanti..

Can I grow up more?

Maybe I just need some rest for a few times n trying again later until I got tired again n rest again..

Monday, 14 September 2009

Keep studying kid!

Alhamdulillah gw udah lulus D3 penyiaran. Suatu pencapaian yang bagus kalau mengingat ke belakang saat gw baru mulai sekolah sd, karena gw ga tk jadi langsung sd. Tapi sebelumnya ikut kaya tk gitu tapi informal sih, ga jelas..

Jadi waktu gw sd gitu, pas kelas 1, gw ga mao lanjut ke kelas 2, gw inget bilang ke nyokap gw "mah, adi sekolah sampe kelas 1 aja ya, ga mao kelas 2," dan nyokap gw iya-iya aja. Tapi ga tau kenapa, akhirnya gw kelas 2,3,4 dan seterusnya sampe sekarang ini. Mungkin karena waktu kelas1 banyak hal-hal yang sangat aib untuk ditanggung oleh anak pada usia segitu yang tidak bisa gw kasih tau disini.

Terus pas gw smp kelas tiga, kan sekolah kita banyak didatangi sma-sma, dan smk-smk untuk mengajak kita bergabung dengan sekolahnya gitu. Pada waktu itu gw tertarik untuk lanjut ke smk, tapi karena bokap dulu dari stm, dia ga mau anaknya ke stm, "ga bener" katanya. Yaudah gw akhirnya lanjut ke sma deket rumah, dan disinilah gw berakhir, kampus tercinta..

Lucu sih kalo di inget-inget perjalanan pendidikan gw. Kalo mau itung-itungan, kalo waktu itu gw sangat niat dan semangat sekolah seperti anak-anak lain pada umumnya, mungkin gw bisa lebih mendapat lebih dari ini, tapi gw ga berpikiran seperti itu, dan gw juga ga terpaksa meniti pendidikan gw.

pokoknya terus belajarlah, walaupun tidak dalam ruang pendidikan formal, gw yakin kita pasti belajar sesuatu. Lingkungan adalah guru terbaik

Anda adalah saksi

Pada tanggal 14 September 2009 pukul 8:28 pm wib,saya memulai menulis artikel blogger saya. Karena saat ini bertepatan dengan bulan ramadhan, saya menulis artikel ini ditemani oleh sop buah yang dingin dan sejuk di tenggorokan. Sudah ada beberapa ide di kepala saya mengenai apa yang akan saya tulis berikutnya, setelah artikel pertama ini. Kita lihat saja perkembangannya beberapa tahun kedepan, apakah blog saya dapat menghasilkan bagi diri saya,dan pada detik ini, Anda sangat beruntung karena membaca blog pertama saya. Anda adalah saksi dari munculnya seorang anak manusia yang jenius, kreatif,malas(kalo tidak ada artikel lain yang saya tulis dari blog ini), dll. Saya mohon bantuan dan doanya agar blog ini dapat terus berkembang, karena Anda adalah saksi pertama!